Kita hidup dalam lingkungan kompleks dikelilingi oleh bahan kimia yang
tersembunyi dalam polusi udara, mulai dari asap kendaraan bermotor, asap
pabrik, asap rokok, dan lainnya. Polusi udara yang sudah menjadi isu
global tidak ternyata tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan
pernafasan. Sebuah studi baru menunjukan bahwa kotornya udara mengancam
perkembangan otak pada anak-anak.
Temuan oleh peneliti University of Montana, Profesor Dr. Lilian Calderón-Garciduenas dan timnya mengungkapkan bahwa anak-anak yang tinggal di kota-kota besar akan meningkatkan risiko untuk radang otak dan perubahan neurodegenerative, termasuk Alzheimer (pikun menahun) atau penyakit Parkinson (gangguan pada organ otak). Polusi udara juga mempengaruhi gen yang bernama polipoprotein epsilon 4. Gen ini bisa menurunkan IQ anak hingga 10 poin.
Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa saat partikel udara dan komponen seperti logam yang terhirup atau tertelan akan melewati beberapa organ, termasuk pernapasan, pencernaan dan menghambat darah ke otak sehingga dapat menyebabkan efek berbahaya jangka panjang. Setelah ada gangguan dalam penghalang darah ke otak, tidak hanya akan masuk partikel ke dalam tubuh tetapi juga membuka pintu untuk neurotoksin berbahaya, bakteri dan virus.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati dua kelompok anak yang tinggal di Mexico City. Calderon-Garciduenas dan timnya membandingkan 58 serum dan sampel cairan serebrospinal dari dua kelompok kontrol yang tinggal di kota rendah polusi dan sesuai dengan usia mereka, jenis kelamin, status sosial ekonomi, pendidikan dan pendidikan yang dicapai oleh orang tua mereka untuk 81 anak di sana.
Selanjutnya mereka membandingkan kedua kelompok anak tersebut. Anak yang memiliki alele lebih pendek akibat polusi udara diketahui memiliki IQ yang lebih rendah dan berkemungkinan lebih tinggi mengalami hilang ingatan jangka pendek atau penyakit otak lainnya.
Disamping mempengaruhi perkembangan otak anak, polusi udara juga memberikan pengaruh negatif terhadap otak orang dewasa. Hal ini dibuktikan melalui penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan terhadap orang-orang berusia 20-50 tahun. Melalui penelitian yang merupakan kerja sama antara School of Public Health di Harvard University dan University of North Carolina di Chapel Hill, menunjukkan bahwa kadar ozon dalam udara yang tercemar dapat menurunkan konsentrasi, menimbulkan short-term memory dan menurunkan respon otak yang setara dengan kemunduran otak pada usia 3,5-5 tahun lebih tua dari usia sebenarnya.
Individu, masyarakat dan pemerintah sudah seharusnya bahu membahu untuk bisa mengatasi masalah ini. Semoga dengan sadar akan bahayanya membuat anda cepat untuk membuat proteksi terhadap anak-anak.
Jangan lupa membaca juga fase rumit saat tidur. terima kasih sudah mau membaca artikel yang tersedia disini
Temuan oleh peneliti University of Montana, Profesor Dr. Lilian Calderón-Garciduenas dan timnya mengungkapkan bahwa anak-anak yang tinggal di kota-kota besar akan meningkatkan risiko untuk radang otak dan perubahan neurodegenerative, termasuk Alzheimer (pikun menahun) atau penyakit Parkinson (gangguan pada organ otak). Polusi udara juga mempengaruhi gen yang bernama polipoprotein epsilon 4. Gen ini bisa menurunkan IQ anak hingga 10 poin.
Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa saat partikel udara dan komponen seperti logam yang terhirup atau tertelan akan melewati beberapa organ, termasuk pernapasan, pencernaan dan menghambat darah ke otak sehingga dapat menyebabkan efek berbahaya jangka panjang. Setelah ada gangguan dalam penghalang darah ke otak, tidak hanya akan masuk partikel ke dalam tubuh tetapi juga membuka pintu untuk neurotoksin berbahaya, bakteri dan virus.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati dua kelompok anak yang tinggal di Mexico City. Calderon-Garciduenas dan timnya membandingkan 58 serum dan sampel cairan serebrospinal dari dua kelompok kontrol yang tinggal di kota rendah polusi dan sesuai dengan usia mereka, jenis kelamin, status sosial ekonomi, pendidikan dan pendidikan yang dicapai oleh orang tua mereka untuk 81 anak di sana.
Selanjutnya mereka membandingkan kedua kelompok anak tersebut. Anak yang memiliki alele lebih pendek akibat polusi udara diketahui memiliki IQ yang lebih rendah dan berkemungkinan lebih tinggi mengalami hilang ingatan jangka pendek atau penyakit otak lainnya.
Disamping mempengaruhi perkembangan otak anak, polusi udara juga memberikan pengaruh negatif terhadap otak orang dewasa. Hal ini dibuktikan melalui penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan terhadap orang-orang berusia 20-50 tahun. Melalui penelitian yang merupakan kerja sama antara School of Public Health di Harvard University dan University of North Carolina di Chapel Hill, menunjukkan bahwa kadar ozon dalam udara yang tercemar dapat menurunkan konsentrasi, menimbulkan short-term memory dan menurunkan respon otak yang setara dengan kemunduran otak pada usia 3,5-5 tahun lebih tua dari usia sebenarnya.
Individu, masyarakat dan pemerintah sudah seharusnya bahu membahu untuk bisa mengatasi masalah ini. Semoga dengan sadar akan bahayanya membuat anda cepat untuk membuat proteksi terhadap anak-anak.
Jangan lupa membaca juga fase rumit saat tidur. terima kasih sudah mau membaca artikel yang tersedia disini
0 Komentar untuk "Polusi Udara Berdampak pada Penurunan IQ Anak "